Sunday, December 21, 2014

CARA MEMBERSIHKAN HEAD CATRIDGE PRINTER CANON TANPA MENGGUNAKAN HEAD CLEANER

Printer merupakan salah satu perangkat yang digunakan untuk mengubah informasi digital menjadi informasi dalam bentuk hard copy. 

Catridge printer dapat diibaratkan sebagai isi dari pulpen, sewaktu-waktu dapat mengalami macet atau kerusakan. Sebenarnya catridge canon tidak direkomendasi oleh pabrik untuk diisi ulang oleh penggunanya,  tetapi catridge tersebut diganti dengan yang baru setelah tinta aslinya habis. Sedangkan kita tahu bahwa harga catridge canon tidaklah murah, yaitu kisaran harga Rp. 200.000 - Rp. 275.000 per itemnya. Oleh karena itu kebanyakan pengguna printer canon tidak mengganti catridge tersebut tetapi mengisi ulang tintanya dengan tinta yang kompatibel.

Akibat dari pengisian tinta yang kompatibel tersebut, ada banyak permasalahan yang muncul seperti hasil cetak yang terputus-putus, warna pudar atau tidak sesuai dengan soft copy, catridge buntu. Hal tersebut dikarenakan terjadinya percampuran tinta asli dengan tinta kompatibel di dalam catridge tersebut, sehingga timbul endapan yang menyebabkan kebuntuan pada nozzle catridge tersebut. Oleh karena itu, pengguna diharapkan untuk melakukan head cleaning agar nozzle catridge lancar.

Cara melakukan head cleaning biasa dilakukan dengan merendam head catridge ke dalam larutan yang bernama Head Cleaner. Head Cleaner dapat ditemukan di toko-toko komputer, tetapi harganya relatif mahal. Ingat, jangan sampai merendam atau menyentuh pin konektor chipnya, cukup rendam bagian head-nya saja.

Cara merendam head catridge dengan head cleaner

Ada cara lain untuk membersihkan head catridge yang hasilnya sama dengan menggunakan Head Cleaner. Belum ada artikel yang menjelaskan secara gamblang tentang komposisi Head Cleaner tersebut. Dari hasil pengamatan dan percobaan yang dilakukan oleh penulis, bahan dasar dari Head Cleaner tersebut ialah dapat kita ganti dengan zat kimia yang bernama Degraser. Bahan aktif dari degreaser ialah deterjen.
Berikut ini adalah degreaser yang digunakan penulis untuk meneliti kesamaan komposisinya dengan Head Cleaner.
Degreaser
Jika Anda tidak memiliki Head Cleaner ataupun degrease untuk melakukan head cleaning pada catridge printer, maka Anda juga dapat menggunakan Cairan Pembersih Kaca. 

Demikian yang bisa saya jelaskan. Semoga artikel ini bermanfaat dan menolong Anda dalam menangani masalah printer Anda. Atas perhatiannya, saya ucapkan terima kasih. (Setia Trianto, S.TP)

Monday, November 10, 2014

JPD (Jail Phone Detector) : Teknologi Pendeteksi Keberadaan Sinyal Handphone untuk Mengurangi Penyalahgunaan Alat Komunikasi di Lembaga Pemasyarakatan (LP)

Prihatin dengan maraknya penggunaan alat komunikasi di dalam penjara ataupun lembaga pemasyarakatan (LP), maka itulah yang menginspirasi saya untuk menciptakan sebuah alat untuk mendeteksi keberadaan sinyal Handphone atau alat komunikasi.

Secara aturan, penggunaan alat komunikasi di dalam penjara sangat dilarang. Yang lebih parah lagi, penggunaan alat komunikasi di dalam penjara ialah untuk mengedarkan narkotika. Seolah-olah penjara ialah surganya bagi pengedar narkoba yang terlindungi. Sering kita mendengar berita mengenai penggeledahan di lembaga pemasyarakatan, alhasil ditemukan sejumlah paket narkotika dan alat komunikasi untuk bertransaksi.
Setia Trianto, S.TP pencetus ide JPD (Jail Phone Detector)
Oleh karena itu, JPD (Jail Phone Detector) diciptakan dan merupakan solusi untuk menghentikan penyalahgunaan alat komunikasi di lembaga pemasyarakatan atau setidaknya mengurangi kejahatan tersebut.


Saya sebagai pencetus ide dan tim bekerja keras siang dan malam untuk melakukan perumusan serta pembuatan JPD. Selain itu, saya dibantu oleh dosen pembimbing dan dengan kesediaan beliau meminjamkan laboratorium Elektronika & Instrumen IPB. Satu demi satu prototipe JPD dibuat dan diuji di laboratorium tersebut.

Proses pembuatan JPD (Jail Phone Detector) di Lab. Instrumentasi dan Kontrol IPB
Alat ini mampu penangkap sinyal, baik dari telepon selular Global System for Mobile Communication (GSM), Code Division Multiple Access(CDMA) maupun sinyal dari walkie talkie.
Penangkap sinyal akan mendeteksi sinyal aktif dari telepon seluar saat melakukan panggilan, Short Message Service (SMS) maupun saat mengakses internet.

JPD bekerja dengan melalui tiga tahapan. Pertama, alat ini akan menangkap sinyal telepon selular yang berada dalam radius jangkauan alat melalui antena. Jangkauan deteksi paling jauh yang pernah diukur ialah maksimum 9 meter. Setelah itu, sinyal yang tertangkap akan diperkuat oleh penguat sinyal (amplifier).

Dari penguat (amplifier), sinyal akan diolah mikrokontroler menjadi sebuah informasi yang ditampilkan pada layar LCD alat berupa pesan 'Sinyal hanphone terdeteksi'.
Informasi yang diolah mikrokontroler selanjutnya disimpan dalam sistem kartu memori yang juga terintegrasi dengan sistem pewaktu sehingga jumlah aktivitas komunikasi perhari dapat diketahui.

Kartu memori tersebut dapat berupa SD Card maupun MMC. Informasi jumlah dan waktu aktifitas komunikasi yang ada pada kartu memori dapat dibuka melalui komputer maupun laptop. Kartu memori inilah yang dapat dijadikan barang bukti pihak yang berwenang ketika melakukan inspeksi.

Perangkat JPD (Jail Phone Detector)
Pada percobaan pertama dan kedua, alat ini hanya mampu memberi hasil deteksi dari buzzer dan LED indikator.
Pada percobaan ke tiga, dilakukan modifikasi sehingga keluarannya juga dapat dibaca mikrokontroler untuk ditampilkan di LCD maupun disimpan ke dalam sistem memori terintegrasikan sistem pewaktu.

Sistem pewaktu yang digunakan pun cukup detil mencakup jam, menit dan detik sesuai waktu setempat saat sinyal telepon selular target ditangkap JPD.

Dengan Penemuan alat ini, saya dan tim pernah mendapatkan Penghargaan dari Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (DIKTI) pada ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) XXVI 2013 yang diadakan di Universitas Mataram. PIMNAS merupakan ajang kompetisi tingkat nasional yang diikuti oleh mahasiswa dari seluruh Indonesia dengan berbagai karya ilmiah yang dipresentasikan.


Selain itu, berkat penemuan ini saya dan tim juga menyabet Juara ke-3 Tanoto Student Research Award 2013.

Berikut ini ada link videonya:


Berikut ini adalah situs-situs berita yang berkaitan dengan penemuan ini:

http://news.okezone.com/read/2013/10/05/372/877170/alat-ini-pantau-aktivitas-ponsel-napi




Sejauh ini, alat tersebut masih membutuhkan riset lanjutan untuk penyempurnaan dan belum ada tanggapan dari pemerintah untuk kelanjutan pengembangan JPD.

Semoga tulisan ini menjadi inspirasi untuk generasi muda dalam membangun bangsa Indonesia.